Senin, 21 November 2011

TENTANG ISTIKOMAH

tentang istikomah
tulisan saya buat bukanlah sebagai sebuah pendapat yang paten, namun ini hanyalah krentek dalam pikiran saya ketika saya melihat sarjana muda berserakan tanpa pekerjaan, maka sekarang saatnya untuk bangkit....
banyak problem yang dihadapi oleh para punggawa universitas ketika mereka menyelesaikan proses pembelajaran dalam kurun waktu 3,4,5 hingga 7 tahun. efek komersialisme begitu terlihat dalam kegiatan kehidupan saat ini, sehingga tidak lagi kita menjumpai semangat rela berkorban demi orang lain, semua diukur dengan materi dan materi. modal keyakinan dan ketabahan dalam menjalani hidup hingga bersikap nrimo bisa jadi altrnatif terakhir dalam menjalani kehidupan ini. jika cara berfikir yang berkembang adalah pemikiran yang pragmatis maka yang muncul adalah ketidakkreatifan dalam diri, akibatnya sikap ketergantungan terhadap dunia pekerjaan sangat tinggi. maka tidak heran keterlantaran para punggawa muda universitas marak terjadi, karena mereka selalu berfikir pragmatis dengan pekerjaan yang disediakan oleh pasar. mereka tidak mau dan tidak pernah berfikir untuk sekali saja berfikir untuk menjalankan dan menciptakan gembrakkan dalam kehidupan ini, maka jika kita lakukan survey dari 100 mahasiswa tentang alasan mereka kuliah, bisa dipastikan mereka mayoritas akan menjawab bahwa mereka kuliah untuk mencari pekerjaan. sungguh hal yang miris, mungkin hanya satu atau bahkan tidak ada yang mempunyai alasan kuliah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. memang untuk menciptakan sebuah terobosan pastilah banyak tantangan dan disitulah diperlukan adanya sebuah ketegaran dan ketenangan atau kita sering menyebutnya dengan istilah istikomah. ternyata syekh muhammad ibn abdullah ibn malik tidak sembarangan menyantumkan kata istikomah ini dalam bait pertama dalam bab yang membahas tentang " kalam ", karena dalam kata istikomah tersimpan makna ketenangan dan ketaqwaan. sehingga jika memang kita mau dan bisa menerapkan sikap istikomah dalam kehidupan kita, insyaallah kita akan mencapai kesuksesan walau tanpa bekal sertifikat yang sering dan banyak dibanggakan mayoritas masyarakat saat ini.
ini bukan berarti saya tidak menganggap penting sebuah legalitas, namun yang terpenting adalah adanya etos kerja tinggi dan sikap istikomah. untuk itu kesuksesan bukanlah berasal dan dijamin oleh sertifikat, namun kesuksesan itu ada didalam diri kita, jika kita yakin dan istikomah terhadap apapun maka tunggulah kesuksesan pasti akan segera menghampirimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar