Jumat, 25 November 2011

GURU

guru
selain beratnya persaingan yang timbul saat ini, kebijakan pemerintah yang menyulitkan misalnya menambah jam kerja, seorang guru juga menghadapi satu lagi ancaman serius yaitu canggihnya teknologi. memang sekilas teknologi membawa banyak manfaat namun tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi bak pisau yang mempunyai dua mata, suatu saat bisa bermanfaat disaat yang lain dia pun bisa membawa sebuah bahaya. dari segi manfaat sebaiknya tidak saya jelaskan karena pastinya semua bisa menemukannya, namun yang patut diwaspadai adalah permasalahan yang ditimbulkan. semakin canggihnya teknologi tanpa batas merambah kesetiap sendi kehidupan, sebut saja HP mulai dari anak - anak yang belum umur hingga yang berumur umur, semua mengenal dan bisa memanfaatkan, mulai yang canggih hingga HP jadul sekarang ini tidaklah sulit untuk mendapatkan nya. HP yang penggunaannya tidak dibatasi sering menimbulkan masalah misal dalam ujian sering digunakan sebagai alat penyebar kunci jawaban, dll. selain itu dengan aplikasi dan fitur2 yang mudah dijalankan sangat memungkinkan untuk disalahgunakan, terutama oleh mereka peserta didik yang dianggap mempunyai kebutuhan khusus [ sebut nakal ] , seorang guru yang kurang pengalaman [ sebut kurang profesional ] sering mengabaikan kondisi psikologis dari peserta didik, mereka [ guru ] selalu membawakan pelajaran dengan monoton, membosankan karena hanya menggunakan satu metode yaitu ceramah atau CBSA [ catat buku sampe abis ] dan tidak jarang memarahi peserta didik karena mereka tidak mendengarkan ketika guru tersebut sedang melakukan ceramah akbar. dia [ guru ] tidak menyadari bahaya yang sedang mengintainya, yang dia hadapi bukanlah botol kosong yang siap di isi pengetahuan2 namun yang dia hadapi adalah makhluk paling sempurna dengan segala potensi. sehingga dengan kemajuan teknologi saat ini peserta didik bisa saja membalik keadaan [ mereka lebih pintar dari gurunya] karena mereka bisa mengakses berita dari semua media yang tersedia. lalu jika sudah sampai pada taraf yang mengkuatirkan yaitu seorang peserta didik telah merasa diabaikan hak2nya, bukan tidak mungkin mereka melakukan serangan balik kepada guru. cara yang mereka gunakan pun bisa bervariatif, mulai dengan menggunakan kecanggihan teknologi, yaitu dengan merekam saat guru marah2 atau memukul mereka lalu mereka [ peserta didik ] up load melalui internet, dengan sekejap seluruh dunia bisa mengetahui ketidakprofesionalan seorang guru, atau peserta didik sengaja membuat guru marah lalu diantara mereka ada yang merekam dan mereka menyebarkannya melalui internet. dan masih banyak yang dapat dilakukan oleh peserta didik dengan kecanggihan teknologi, jika guru masih saja menganggap bahwa peserta didik adalah botol kosong. maka sudah saatnya paradigma lama digantikan paradigma baru sehingga pembelajaran berjalan secara humanis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar